Logo Header  Footer
Sydney berlomba membangun lebih banyak rumah karena harga rumah melambung tinggi. Namun, di mana lahannya?

Sydney berlomba membangun lebih banyak rumah karena harga rumah melambung tinggi. Namun, di mana lahannya?

SYDNEY – Kota terpadat dan paling tidak terjangkau di Australia, Sydney, memiliki masalah: Kota ini sangat membutuhkan lebih banyak perumahan, tetapi kesulitan menemukan sebidang tanah kosong yang luas untuk membangunnya.

Kota berpenduduk 5,6 juta orang ini memiliki populasi yang terus bertambah dan harga properti serta sewa yang terus meningkat sehingga menjadikannya salah satu kota paling tidak terjangkau di dunia.

Namun, pemerintah ingin mengakhiri perluasan perkotaan ke lokasi yang belum dikembangkan atau lahan hijau di pinggiran kota, yang mengakibatkan munculnya daerah pinggiran terpencil yang berjarak hingga 80 km dari pusat kota dan sering kali tidak memiliki layanan yang memadai.

Sebaliknya, pemerintah daerah dan negara bagian telah mencari ruang yang luas, terbuka, atau dapat dialihfungsikan di dalam wilayah perkotaan yang ada.

Seperti Singapura, yang akan membangun kawasan perumahan baru di Bukit Timah Turf City dan bekas Lapangan Golf Keppel, para perencana di Sydney telah mencari petak tanah yang tersedia untuk dibangun kembali. Turf City direncanakan akan memiliki 15.000 hingga 20.000 rumah publik dan pribadi dalam 20 hingga 30 tahun ke depan, sementara lokasi Keppel akan memiliki sekitar 9.000 rumah.

Namun, pihak berwenang di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, kesulitan menemukan lokasi serupa.

Pemerintah New South Wales mengusulkan untuk mengubah arena pacuan kuda, yang disebut Rosehill Gardens, menjadi "kota mini" dengan 25.000 rumah baru dan stasiun kereta api. Arena pacuan kuda berusia 140 tahun itu membentang di lahan seluas 57 hektar, sekitar 25 km di sebelah barat pusat kota.

Pemerintah menawarkan A$5 miliar (S$4,2 miliar) – sekitar 128 kali lipat nilai tanah – untuk membeli arena pacuan kuda itu dari Australian Turf Club, yang memiliki dan mengoperasikannya. Namun, anggota klub itu menolak usulan itu pada 27 Mei dengan perolehan suara 56 berbanding 44 persen, karena keterikatan sentimental dengan arena pacuan kuda itu dan kekhawatiran bahwa hilangnya arena itu akan merusak industri pacuan kuda di kota itu.

Pemerintah sekarang sedang mencari Rencana B untuk mencoba memenuhi targetnya membangun 75.000 rumah baru per tahun, untuk mengimbangi pertumbuhan populasi dan meningkatkan keterjangkauan. Berbagai usulan telah muncul, termasuk lokasi Olimpiade 2000, pelabuhan dalam kota, dan jalan utama yang sudah rusak.

Untuk melanjutkan membaca, silakan kunjungi tautan di bawah ini:
https://www.straitstimes.com/asia/australianz/sydney-is-racing-to-build-more-homes-as-housing-prices-soar-but-where-is-the-land
Berita Sydney berlomba membangun lebih banyak rumah karena harga rumah melambung tinggi. Namun, di mana lahannya?